Daftar Isi
- Daftar Isi
- Pendahuluan
- Ref: Membuat Data Primitif Reaktif
- ShallowRef: Optimasi Performa untuk Data Kompleks
- Reactive: Membuat Objek Reaktif
- ShallowReactive: Reaktivitas di Tingkat Atas
- API Reactivity Tambahan
- Panduan Memilih API Reactivity
- Hindari Abstraksi Komponen Berlebihan
- Kesimpulan
Pendahuluan
Reactivity adalah jantung dari Vue 3, memungkinkan data aplikasi Anda menjadi responsif dan interaktif secara otomatis. Namun, dengan beragam API reactivity seperti ref()
, shallowRef()
, reactive()
, dan lainnya, mana yang harus Anda pilih? Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas setiap API dan memberikan panduan praktis untuk mengoptimalkan penggunaannya.
Ref: Membuat Data Primitif Reaktif
ref()
adalah cara termudah untuk membuat data primitif (string, number, boolean) atau objek/array sederhana menjadi reaktif.
Cara Menggunakan Ref
- Bungkus nilai dengan
ref()
. - Akses atau ubah nilai melalui properti
.value
.
Contoh:
const count = ref(0);
console.log(count.value); // 0
count.value++;
console.log(count.value); // 1
Tips Menggunakan Ref
- Jangan coba mengubah referensi ref secara langsung, karena akan menghilangkan reaktivitasnya.
- Selalu akses atau ubah nilai ref melalui properti
.value
.
Perusahaan besar seperti Alibaba menggunakan ref()
secara ekstensif dalam pengembangan aplikasi e-commerce mereka untuk membuat data reaktif dengan mudah.
ShallowRef: Optimasi Performa untuk Data Kompleks
shallowRef()
mirip dengan ref()
, namun hanya membuat nilai di tingkat paling atas menjadi reaktif. Ini sangat berguna untuk mengoptimalkan performa saat bekerja dengan struktur data besar dan kompleks.
Kapan Menggunakan ShallowRef
- Saat Anda memiliki objek atau array besar yang sebagian besar nilainya tidak berubah.
- Saat Anda ingin mengoptimalkan performa aplikasi dengan mengurangi overhead reaktivitas.
Contoh:
const state = shallowRef({ count: 1 });
// Tidak akan memicu perubahan
state.value.count = 2;
// Akan memicu perubahan
state.value = { count: 2 };
Memaksa Pembaruan dengan triggerRef
Jika Anda melakukan mutasi yang dalam pada nilai di dalam shallowRef()
, gunakan triggerRef()
untuk memaksa pembaruan efek yang bergantung padanya.
const shallow = shallowRef({
greet: "Hello, world",
});
watchEffect(() => {
console.log(shallow.value.greet);
});
// Tidak akan memicu efek
shallow.value.greet = "Hello, universe";
// Akan memicu efek dan log "Hello, universe"
triggerRef(shallow);
Perusahaan teknologi terkemuka seperti Tencent menggunakan shallowRef()
untuk mengoptimalkan performa aplikasi web mereka yang kompleks.
Reactive: Membuat Objek Reaktif
reactive()
digunakan untuk membuat objek menjadi reaktif. Tidak seperti ref()
, reactive()
tidak memerlukan penggunaan .value
untuk mengakses atau mengubah properti objek.
Contoh:
const state = reactive({
count: 0,
message: "Hello",
});
console.log(state.count); // 0
state.count++;
console.log(state.count); // 1
Perbedaan Ref dan Reactive
ref()
digunakan untuk data primitif atau objek/array sederhana, sementarareactive()
untuk objek yang lebih kompleks.ref()
memerlukan.value
untuk akses/mutasi, sementarareactive()
tidak.
Baidu, raksasa teknologi China, menggunakan reactive()
secara luas dalam pengembangan aplikasi web mereka untuk membuat objek data reaktif.
ShallowReactive: Reaktivitas di Tingkat Atas
shallowReactive()
mirip dengan reactive()
, namun hanya membuat properti di tingkat paling atas menjadi reaktif. Objek atau array yang nested di dalam tidak akan terpengaruh.
const state = shallowReactive({
foo: 1,
nested: {
bar: 2,
},
});
state.foo++; // Reaktif
state.nested.bar++; // Tidak reaktif
Peringatan Penggunaan ShallowReactive
- Gunakan
shallowReactive()
dengan hati-hati dan hanya untuk state di tingkat root dalam komponen. - Hindari menyarangkan
shallowReactive()
di dalam objek reaktif yang dalam, karena dapat menyebabkan perilaku reaktivitas yang tidak konsisten dan sulit di-debug.
API Reactivity Tambahan
Vue 3 juga menyediakan API reactivity tambahan seperti:
toRaw()
: Mengambil objek asli dari proxy reactivity.markRaw()
: Menandai objek agar tidak dikonversi menjadi proxy.effectScope()
: Membuat objek efek scope untuk menangkap dan men-dispose efek reaktif secara bersamaan.
Panduan Memilih API Reactivity
- Gunakan
ref()
untuk data primitif atau objek/array sederhana. - Gunakan
reactive()
untuk objek yang lebih kompleks. - Gunakan
shallowRef()
ataushallowReactive()
dengan hati-hati untuk optimasi performa pada struktur data besar dan immutable. - Gunakan API tambahan sesuai kebutuhan dan dengan pemahaman yang baik.
Hindari Abstraksi Komponen Berlebihan
Instance komponen jauh lebih mahal daripada DOM node biasa. Hindari membuat terlalu banyak komponen hanya untuk abstraksi atau organisasi kode, karena dapat berdampak negatif pada performa aplikasi.
Kesimpulan
Reactivity adalah fitur yang sangat kuat dalam Vue 3, dan memahami berbagai API reactivity seperti ref()
, shallowRef()
, reactive()
, dan lainnya sangat penting untuk mengembangkan aplikasi yang efisien dan performant.
Dengan panduan praktis dalam artikel ini, Anda sekarang siap untuk memilih API reactivity yang tepat untuk setiap kasus penggunaan dan mengoptimalkan performa aplikasi Vue 3 Anda.
Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan performa dan menghindari kompleksitas yang tidak perlu. Dengan pemahaman yang solid tentang reactivity di Vue 3, Anda akan menjadi pengembang Vue yang handal dan efektif.
Selamat menerapkan reactivity dan membuat aplikasi Vue yang luar biasa!