Skip to content

Memahami Konsep Dasar Bahasa Gleam

Updated: at 10.28

Table of Contents

Open Table of Contents

Dasar-Dasar Pemrograman Gleam

1. Program “Hello World”

Setiap perjalanan belajar bahasa pemrograman biasanya dimulai dengan membuat program “Hello World”. Inilah contohnya dalam Gleam:

import gleam/io

pub fn main() {
  io.println("Hello, World!")
}

Program sederhana ini mencetak teks “Hello, World!” ke layar menggunakan fungsi println dari modul io. Meski terlihat sepele, ini adalah langkah penting untuk memahami struktur dasar program, cara mencetak output, dan memanggil fungsi dari modul eksternal.

Belajar pemrograman ibarat memulai perjalanan panjang. Dimulai dengan langkah kecil seperti “Hello World”, kita membangun fondasi untuk terus berkembang. Seperti kata pepatah Cina, “Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah.”

2. Modul dan Impor

Dalam Gleam, kode diorganisir dalam unit-unit bernama modul. Sebuah modul berisi kumpulan definisi yang saling terkait, seperti tipe data dan fungsi. Modul gleam/io misalnya, menyediakan berbagai fungsi untuk input/output seperti println yang telah kita gunakan sebelumnya.

Pengorganisasian modular ini mirip dengan cara kita mengelola berbagai aspek kehidupan. Kita punya “modul” terpisah untuk pekerjaan, keluarga, hobi, dsb. Dengan menjaganya terorganisir, kita bisa fokus menangani satu hal dalam satu waktu dan menghindari kekacauan.

Untuk menggunakan kode dari modul lain di Gleam, kita perlu mengimpornya dengan kata kunci import:

import gleam/io
import gleam/list

Setelah diimpor, kita merujuk ke modul tersebut dengan bagian terakhir dari namanya. Contohnya gleam/io akan dirujuk sebagai io.

Gleam mendukung impor tak terkualifikasi, di mana fungsi bisa digunakan tanpa awalan nama modul. Namun, best practice-nya adalah menggunakan impor terkualifikasi, agar kode lebih jelas dan mudah dipahami.

Dalam hidup pun, penting untuk memahami konteks di mana suatu skill atau pengetahuan digunakan. Misalnya, strategi yang efektif di kantor belum tentu cocok diterapkan di rumah. Dengan “mengimpor” konsep ke area yang tepat, kita menjaga kejelasan dan menghindari kerancuan.

3. Tipe Data dan Variabel

Gleam punya sistem tipe statis yang kuat untuk menangkap error lebih dini saat menulis kode. Ini membantu menjaga konsistensi dan mencegah bug yang berpotensi terjadi.

Contohnya fungsi io.println hanya bekerja untuk data string:

io.println(4) // error saat compile

Kode di atas akan error karena mencoba mencetak integer 4 dengan println. Pengecekan tipe seperti ini menjaga program tetap konsisten.

Tipe data juga membantu memahami batasan dan kapabilitas setiap variabel. Dengan menetapkan tipe secara eksplisit, kita tahu data apa yang bisa disimpan variabel tersebut.

let name: String = "Alice"
let age: Int = 30

Pada contoh di atas, kita mendeklarasikan variabel name bertipe String dan age bertipe Int. Ini memperjelas maksud setiap variabel agar lebih konsisten penggunaannya.

Dalam kehidupan nyata, kita perlu paham batasan dan kekuatan diri sendiri. “Pengecekan tipe” pribadi ini membantu kita tetap sejalan dengan nilai dan kemampuan kita, seperti halnya type checking di pemrograman memastikan konsistensi kode.

Kesimpulan

Konsep-konsep dasar pemrograman seperti “Hello World”, modularitas, serta tipe data dan variabel, tidak hanya berguna dalam menulis kode, tapi juga mengajarkan cara berpikir yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memulai dari langkah kecil, mengelola aspek hidup secara modular, serta memahami batasan dan kekuatan diri, kita bisa menjadi lebih sistematis, terorganisir, dan bijak dalam mengambil keputusan. Pada akhirnya, belajar pemrograman bukan hanya tentang menjadi programmer, tapi juga mengasah pola pikir untuk menjadi problem solver yang lebih baik.

Referensi