Saya pernah mendapatkan pernah pula jadi sasaran, dua pola ini memang susah dan membuat saya jadi buta butek ruwet egois. Tapi akarnya ini bukanlah pikiranku, melainkan benalu. Pikiran ini menganggap bisa “menyelamatkan” orang lain dan mengubah hidup mereka menjadi lebih baik, namun hanya fokus ke potensi mereka dan mengabaikan realitas perilaku mereka yang sebenarnya tidak sehat bagi hubungan antar insan ini.
Butuh waktu bagi saya untuk menyadari bahwa saya tidak bisa mengontrol atau mengubah orang lain. Mereka adalah individu dewasa yang bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan mereka sendiri. Tugas saya bukanlah untuk “memperbaiki” mereka, melainkan untuk fokus pada pertumbuhan dan kebahagiaan diri saya sendiri.
Butuh waktu kala itu, ada yang setahun, ada yang sebulan, ada yang dah belajar dan mengerti untuk menyadari bahwa semua itu diluar kontrol kita. Mereka adalah Individu Dewasa yang Bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan mereka sendiri. Tugas saya bukanlah untuk “memperbaiki” mereka, melainkan fokus pada pertumbuhan dan kebahagiaan diri saya sendiri. Saya mengejar impian dan hobi saya, menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, dan belajar untuk merasa utuh sebagai individu, tidak bergantung pada orang lain untuk melengkapi diri saya.
Bertemu seseorang bagi saya adalah anugrah yang beneran disyukuri, saya belajar untuk melihat apa adanya, mereka insan yang unik dan bukan proyeksi ideal di benak saya. Menghargai kekuatan mereka, namun juga mengakui dan menerima peluk tulus kelemahan serta kekurangan mereka. Tidak ada Gading yang tak retak, Setiap hubungan membutuhkan usaha, kompromi, dan pertumbuhan dari kedua belah pihak. Buat selalu nyaman bersama saja.
Bagi saya yang terpenting adalah bisa belajar memprioritaskan ketentraman diri sendiri. jika saya merasa tidak dihargai, tidak didukung, atau bahkan dikhianati dalam suatu hubungan, saya kini sudah lebih bersiap untuk melangkah maju. Saya layak mendapatkan sesuatu yang lebih sehat dan setara, dimana kedua pihak saling mengangkat saling mendukung saling mengispirasi, bukan memperbaiki satu sama lain.
Semoga kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan memuaskan satu sama lain, sambil tetap mempertahankan rasa unik identitas dan kemandirian kita sebagai manusia seutuh-utuhnya.