Merasa terhubung adalh bagian dari manusia. terhubung degnan orang lain, ide, objek, serta lingkungan kita. DNA kita sudah tertulis bahwa kita makhluk komunitas, merasa bagian dari sesuatu yang memberikan rasa nyaman dan aman.
Manusia membutuhkan cara aktif untuk terhubung dimana ada dampak timbal balik antara kita dan orang lain. Jika kita kurang terhubung, kesehatan mental kita akan menderita. Kita menginginkan orang-orang dalam hidup kita yang mendukung pandangan kita saat ini tentang diri kita untuk mengonfiramsi identitas kita. Orang lain ini semacam sistem check and balance untuk kesehatan mental kita.
Sentuhlah Rumput dan Lihatlah Cermin
Terlalu terhubung secara aktif juga dapat mejadi bahaya. ada analogi yang menarik,Analoginya adalah membayangkan tubuh manusia dipenuhi dengan kait. Kait-kait ini mewakili koneksi atau hubungan kita dengan orang lain, ide, atau hal-hal di sekitar kita.
Jika kita tidak memiliki kait yang terbuka (terhubung), kita akan merasa terisolasi dan kesepian karena tidak ada koneksi dengan siapa pun atau apa pun.
Namun, jika semua kait kita terbuka dan terhubung dengan semua orang dan segala hal sepanjang waktu, hubungan individual kita kehilangan makna dan kedalaman. Kita menjadi terlalu terhubung sehingga melompat dari satu orang atau ide ke yang lain tanpa benar-benar menjalin hubungan yang bermakna.
Orang yang terlalu terhubung dengan segala hal akan terlihat kacau, sulit diikuti, dan terlibat secara mendalam karena perhatian mereka terpecah ke mana-mana. Inilah yang disebut perilaku Manic
.
Meskipun perilaku Manic
kadang bisa mendorong kreativitas, tetapi dalam jangka panjang, itu bukanlah keadaan yang sehat dan berkelanjutan.
Kesimpulannya, kita perlu menyeimbangkan koneksi kita. Tidak terlalu sedikit hingga merasa terisolasi, tetapi juga tidak terlalu banyak hingga kehilangan makna dalam hubungan individual kita.